Akhirnya tulisan ini bisa dipost juga huahhh. Pertama-tama rani mau ngucapin terimakasih banyak sama mama karena udah ngasih kartu yang masih banyak kuotanya. Makasih maa akhirnya anakmu ini bisa ngerjain tugas dan nongolin tulisan ini(?) :')
Kalau ngga karna kartu dari mama ntah harus bersarang berapa lama tulisan ini didraft:| Okelah langsung saja~~~
Pada penasaran ya sama judulnya?:p Iya memang aku sengaja buat judulnya itu doang.
Apalah arti sebuah judul jika yang menarik adalah ceritanya. Sama seperti apalah arti sebuah kehidupan jika kita tidak pandai menikmatinya.
Ngomong-ngomong soal menikmati hidup. Aku punya cara sendiri untuk menikmati hidup, untuk bahagia, untuk setiap tawa yang selalu ada.
Bahagia? Kenapasih masih pada bingung gimana caranya untuk bahagia. Padahal bahagia itu kita yang menciptakannya sendiri. Bahagia itu harus didasari oleh rasa syukur atas apa yang telah kita miliki.
Oke rani mau cerita tentang kebahagiaan rani sehari yang lalu, tepatnya kemarin yang jatuh pada hari selasa._.
Jadi kemarin siang itu pulang sekolah niatnya mau ngerjain tugas Kearsipan, mau cari koran. Pokoknya yang terbayang hari itu tugas tugas dan tugas-,- Jadi aku kerumah panca sama meyrin (oh iya meyrin itu adik aku) naik sepeda, berdua,seperti biasa:|
Terus meyrin aku tinggal disanggarnya panca, aku mau ngejemput isma. Nyampe rumah isma ternyata isma belum apa-apa, rambutnya masih kayak singa :| Akhirnya aku nungguin isma lumayan lama. Dibawah langit yang mendung dengan cuaca yang aduhai aku digangguin sama anak-anak kecil didekat rumah isma, oke semakin merasa kalau aku masih cocok buat lari-larian seperti mereka:| sesekali mata melirik kekaca spion sepeda, hati kecil ini berbisik *masih imut kok* hem.. Ada rasa pengen ikut anak-anak itu lari, aku pengen lari dari kenyataan kalau aku punya tugas sebanyak ini aaaa, aku pengen lari ke Masa depan, aku pengen lari kejogjaaa._.
Oh iya ngomong-ngomong soal jogja jadi teringat waktu perjalanan ngejemput isma. Jadi disimpang 6 itu ada tugu yang sama persis mirip seperti tugu dijogja. Diatas sepeda mesin bercuacakan awan mendung nan aduhai, aku merasa kalo aku ini lagi dijogja, oh jogjaaaaaaaaa:|
Dan yap! Rani berhasil nerobos lampu merah, rani nyebrang dengan santainya, pasang muka tanpa dosa, kuatkan hati, kuatkan iman, dan seketika puluhan mata memandang kearah manusia yang tak sadar akan kesalahannya, disebrang jalan sana ada polisi yang ngelihatnya ngga nyantai. Mungkin ada rasa jengkel yang dirasakan sama polisi tadi, mau ditilang tapi naik sepeda. Jadi tatapan mata yang sinis cocok buat manusia yang sudah menghebohkan beberapa mata sore itu.
Dan jadilah rani artis sesaat:') Seandainya mereka tau apa yang aku rasakan tadi, mungkin mereka akan memaklumi manusia satu ini, manusia yang sudah mulai menghubungkan hal apapun dengan "jogja" sabar rani 6 bulan lagi kok..
Oke kembali kedepan rumah isma, setelah isma selesai bersiap kita langsung meluncur ke Pekan Lama City, dimana tempat panca bersemayam. Sudah jadi apa adikku disanggarnya yaaa hem:'|
Kitapun mendarat dengan sehat walafiat didepan sanggar panca yang disambut heboh dengan panca.
Meyrin? Mana meyrin? Ternyata dia duduk anteng nonton film sama anak dancernya panca huwalah-,-
Ngga butuh waktu lama kami orang memutuskan untuk langsung pergi lagi ketempat mie ayam berada, sesampainya disana kami langsung duduk dan setelah itu isi sendiri-,- ya kalau ditempat mie ayam pasti tau kan mau ngapain?._. Berhubung kami orang adalah pembeli yang sopan dan taat peraturan lalu lintas jadi kami selesai makan mie ayam mangkoknya langsung kami cuci(?) Ngga deng hahah:p niatnya kami langsung mau kewarnetnya panca, mau ngerjain tugas. Tapi ditengah jalan hujan mengguyur kami, aku yang tidak pernah bisa menolak nikmat dan karunia dari Allah Swt yang satu inipun langsung mengajak mereka main hujan, lalu bagaimana dengan tugas-tugasku? Ah persetan dengan itu semua. Toh masih ada waktu 2 hari lagi untuk menyelesaikannya, tapi kalau kebahagiaan yang didepan mata ini belum tentu dua hari lagi akan datang. Tugas terlupakan, masalah terlupakan, kamupun (memang) udah aku lupakan:p
Seperti hujan-hujan sebelumnya, rani selalu jadi duta besar dalam hal ini, tak ada satu orangpun yang dapat melarangku kalau untuk hal ini. Dari tempat mie ayam lari kesanggar panca untuk nitip hp kami. Setelah itu kami memutuskan untuk tidak memakai alas kaki atau alasan apapun, dengan tujuan menyatu dengan alam (re:batu-batuan) ngga peduli kaki sesakit apapun saat memijak batu-batu ini, tak peduli sedingin apapun cuaca saat ini, yang penting kebahagiaan itu harus dinikmati. Panca mulai menggigil, dia belum terbiasa main hujan. Oke panca aku akan membiasakanmu HAHAHA *ketawa jahat* *petir menyambar-nyambar* *tatapan mata sinis*
Lalu bagaimana dengan isma dan meyrin? Kalau mereka jangan ditanya, mereka sudah terbiasa menemaniku hujan-hujanan. Seperti lagunya Tulus,mereka itu Teman Hujanku(?)
Saat itu kami sedang berada dijembatan rusak, melewati satu kesatuan papan penghubung jalan yang amat membahayakan, dengan keberanian yang masih jauh dari jangkauan aku berjalan diatas papan itu, berharap kenekatanku ini membuahkan hasil yang kuharapkan. Tapi apa? Baru saja bernafas lega panca sudah berkata "ayolah woy kita balek aja, disini gk enak, ayok aku ajak kamu ketempat yang keren" . Apa? Tempat keren? Jadi perjuanganku melewati satu papan jalan kenangan tadi tidak membuahkan tempat yang keren untuk hujan-hujanan? Okelah kita ikutin saja apa kata penduduk asli kampung ini.-. Kita melanjutkan perjalanan ini lagi, ketemu batu-batu lagi, main becek lagi. Sesaat aku merasa lagi ada dalam video clipnya Ariel peterpan "Menghapus jejakmu" didepan kami ada bapak-bapak sedang membawa payung, akupun langsung mengikuti langkah kakinya. Karena merasa ada yang mengikuti, bapak-bapak itupun menolehkan kepalanya kebelakang. Rani juga ikut menoleh kebelakang, dan..... sial! Aku dikejutkan oleh sosok isma:| *maaf ma._.
Dan kami dapat tantangan baru dari panca, menaiki jalan yang berlumpur, itu licin banget-,- ah saat itu aku merasa jadi sibolang. Melewati belakang-belakang rumah penduduk, melewati lubang-lubang semut, melewati banyak kubangan air. Satu yang aku takutkan saat itu, kalau tiba-tiba doi muncul dari kubangam air dan berkata "rani pungut akuuuu" aku harus apa?:|
Lalu mana tempat keren yang dijanjikan panca tadi? Panca hanya membawa aku dan rombongan ke lapangan bola yang saat itu banyak anak kecil sedang main bola sambil main lumpur. Oke tempatnya memang ngga keren, tapi aku akan menyulapnya menjadi keren.
Kita orangpun memutuskan untuk main bola dengan mereka. Panca,rani,isma,meyrin,anggi,indah VS anak laki-laki yg tidak kami ketahui namanya semua.-.
Keajaiban datang, saat itu semuanya jadi keren, panca jadi cowo beneran(?) Sekarang aku tau kapan saat-saat panca jadi cowo seutuhnya. Yang pertama saat mengendarai motor miliknya,dan yang kedua saat bermain bola. Selebihnya dia hanyalah anak gadis pekan lama yang perlu kami lindungi.-. Aku,isma, meyrin melupakan sesuatu hal, kami lupa kalau seharusnya hujan-hujan seperti ini kami berada didalam rumah atau sekedar menoton acara kesukaan kami seperti anak cewe lainnya. Bukan seperti kami saat ini. Tapi kami tidak peduli, yang kami tau saat ini kami adalah pemain bola, bagaimana cara memasukkan bola sebanyak-banyak dengan keadaan pemain yang cewe semua:| tapi itu hanyalah harapan, kenyataannya kami hanya memasukan 2 bola kedalam gawang lawan, kami kalah jauh, tapi kami tidak peduli.Kemenangan bukanlah tujuan utama kami dalam bermain bola ini, tujuan kami hanyalah mencari kebahagiaan disini, ditempat yang seketika menjadi tempat yang paling keren dari toko buku manapun!
Jadi bolehkah aku menjerit untuk hari ini? Untuk semua kebahagiaan yang kami rasakan hari ini? Untuk hujan yang sudah hadir hari ini?
Jika tidak diizinkanpun aku akan tetap menjerit.
Aaaaaaaaaaa! Hari ini semesta keren! Apa aku perlu berucap syukur kepada Allah atas hari ini dengan menjerit juga? Aku rasa tidak, itu nanti urusanku dengan Allah yang selalu menjadi Mahabaik atas semua kisah yang diberi padaku.
Nah jadi udah tau kan kenapa aku buat judulnya itu?:p
Nb : Cerita ini ditulis pada hari dimana habis pulang main hujan langsung kena marah mama dan disuruh masuk kamar, mhehe:|
02-September-2014/Pekan Lama City-Aektapa A.
Salam, Hamba Allah.