Senin, 13 Oktober 2014

Mengulas Serunya Jadi Korban Fake People

Sebelumnya cuma mau ngasih tau, tulisan ini gk ada maksud untuk menyakiti siapapun. Apabila ada kesamaan cerita, kejadian dan prilaku mohon dimaafkan.

Jengjerengjengjeng dumtak dusdusdussss *ceritanyabacksound *biarlebihtegang

Oke yang gk sanggup baca mending gk usah diteruskan. Karna kalau ketakutan terjadi dipertengahan aktivitas membaca, saya selaku penulis cerita 'Sok horor' ini gk nyediain kamera untuk melambaikan tangan.

Cerita ini diangkat dari kisah nyata saya a.k.a Chairani Darma pertiwi dalam kurung Korban.

Tenang, kepala saya masih ada, otak yang sedikit miring. Enggg lagian bukan korban pembunuhan atau keracunan jajanan anak SD kok-_- jadi organ tubuh masih utuh allhamduliah kotak masih lengkap, charger juga masih ada. Serius bisa ngga? Bisa kok.

Saya lebih mengerikan dari korban keracunan jajanan anak SD. Saya korban fake people. Hayoo, masih sanggup tah ngebacanya? Kalau masih sanggup yawess, tapi jangan marah kalo merasa terbawa dalam tulisan iniyah *bhakkk

Twitter lah yang membuat saya terjerumus kedalam permainan seperti ini, eh lebih tepatnya penipuan. Dan karna twitter jugalah saya jadi menulis ini. Saya tidak terima atas perlakuan twitter terhadap saya. Boleh saya izin berhenti sebentar? Mau lapor ke kak seto dan kakak-kakak yang lain :')

Jadi tadi buka twitter sebentar, terus nongol diTL ada yang ngeretweet akun @namanyadisensor. Maafyaa kalau ditulis nama akunnya beneran ntar dia terkenal hih. Nah kok dari jauh saya lihat avatar dia kaya foto mantan saya, sebut saja Emir Mahira. Ternyata dugaan bener, dia juga banyak upload foto si Emir tuh ditwitternya.

Kasihan saya lihat dia:( mau ngefake masa pake foto artis sih? Kan jadinya gampang ketahuan. Gk seru ah(?) ngefake itu yg buat orang sampe bener-bener penasaran gitu. Sampe 4 tahun pake foto orang gituu, foto orang yaa bukan foto artis. Iya artis itu juga orang, maksud saya orang yang ngga tekenal.

Nah kan itu lebih seru. Gregetnya dapet, penasarannya juga dapet. Kenapa saya bilang gitu? Ya karna saya pernah mengalami masa-masa seperti itu. Dan lagi-lagi ini karna twitter. Bukan sekali loh, tapi dua kali. Dan dengan kisah yang berbeda. Bentar saya ketawa dulu:|

Dua kali saya jadi korban fake people dan fake foto. Akhirnya ketahuan karna twitter juga. Haruskah berterimakasih kepada twitter? Saya rasa tidak.

Tapi dua orang yang udah ngebuat saya mendapatkan gelar "korban fake people" itu termasuk hebat.

Yang pertama sampe berkali-kali pake foto orang dan sialnya selalu ketahuan saya, ketahuan nipunya. Tapi gk tobat juga, akhirnya saya sendiri yang tobat ditipu sama dia.

Dan yang kedua gk terlalu hebat. Dengan 3 akun twitter yang berbeda saya bisa mengetahui bahwa saya (lagi-lagi) telah menjadi korban. Saya memutuskan pergi, dan dia pun bebas. Bebas mencari korban lain.

Jadi pesan ajasih sebenernya, untuk 'pelaku fake foto atau fake people' segeralah bertaubat. Mungkin kalian bersenang-senang dengan permainan kalian. Tapi coba kalian pandang korban diluar sana, kalian pandang saya yang masih dibawah umur sudah merasakan yang namanya kejamnya Dunia Maya. Apa fikiran kalian ngga sampe situ? Berarti fikiran kalian lebih pendek dari pada orang yang ngga punya fikiran. Sekali lagi inget dosa. Dan belajar bersyukur jadi diri sendiri, ngga perlu jadi orang lain kalau nantinya bakalan dibenci orang lain.

Pesan untuk 'korban fake people atau fake foto'' kalau punya temen yang kenalnya ditwitter  atau di Sosmed manapun, itu harus dicari tau lah semuanya kalo kita mau berteman dekat sama mereka. Yang nyata aja harus tau 'Bibit,bebet,bobot' nya, apa lagi yang maya yakan?
Dan... Jangan terlalu emmm apayah dibilangnya.. Pokoknya jangan terlalu itulah, sampe dibohongin mau aja.

Oke sekian
Dadadadada
*diiringimusikpenutup *lagugugurbungalebihtepatuntuksaatini *airmataberlinangan *bukticintakupadamu *wahaitempegoreng (?????)

Sabtu, 04 Oktober 2014

I love you Doraemon!♥♥

Doraemon? Pasti ngga ada yang ngga tau sama kartun kucing yang punya kantung ajaib inikan? Sekalipun kita bukan penonton setia Doraemon tapi kalau udah disebut namanya fikiran kita pasti bakalan langsung mengarah ke "kantong ajaib".

Semua orang berharap pengen bisa deket atau bahkan pengen seperti Doraemon. Biar punya kantong ajaib dan bisa mengabulkan segala keinginan kita.

Tapi jujur aja, aku ngga terlalu suka doraemon. Demi apapun aku jarang bahkan bisa diitung pake tangan berapa kali aku nonton doraemon. Aku lebih suka Spongebob.

Tapi bukan tentang cerita kartun Doraemon itu yang bakal aku tulis disini atau tentang mengapa aku yang jarang nonton kartun kucing itu.

Aku ngga pernah nonton Doraemon jadi aku ngga pernah berharap pengen punya kantung ajaib. Tapi Allahku yang Mahaajaib memberiku hadiah.

Aku memiliki Doraemonku sendiri. Doraemon yang tidak hanya bisa mengabulkan apa keinginanku, tapi Doraemon yang selalu memberikan banyak cinta tanpa kuminta, tanpa alfa, tanpa izin, bahkan dalam keadaan sakit Doraemonku ini tetap memberikan cinta yang begitu luar biasa padaku.

Huh. Kenapa harus Doraemon? Yah itu bukan mauku menamakannya seperti itu. Sering kali dia menyebut dirinya Doraemon. Kalau aku disuruh kasih saran, aku lebih pengen memberinya sebutan "Tempe Goreng" yah! Karna cuma masakan Tempe Gorengnya yang ngga biasa. Doraemonku inilah yang membuatku jatuh cinta sama tempe goreng.

Ah sudahlah, mungkin Doraemon lebih pas untuk mama.
"Selalu ada untuk anak-anaknya, selalu ngasih apa yang dibutuhkan anak-anaknya." Itulah deretan kata-kata yang sering terucap dari mulut mama.

Aku menganggap ucapan itu hal biasa, ah mungkin cuma becandaan mama. Yah, mamaku suka sekali becanda. Tapi ternyata kali ini sepertinya mama serius. Mama bener-bener ingin anak-anaknya ini mengerti kalau mama itu bisa jadi seperti Doraemon. Aduh mamaku memang lucu, makanya nurun ke anaknya hehe._.

Sering sekali mama kalau aku minta sesuatu, dan kalau udah diturutin pasti terakhirnya mama selalu bilang "yah mamakan Doraemon", atau "namanya mama Doraemon" dan "udah mama bilang mama ini Doraemon"

Semakin jelas kalau mama emang pengen disebut Doraemon-,- oke mama Dora, eh iyaa kenapa gk Dora aja coba? Kan rambut mama pendek sama kaya Dora. Eh tapi jangan deh, nanti ngeselin. Ngga kebayang kalau diajak pergi mama harus nanya peta dulu atau bawa ransel.-. Udahdeh mending Doraemon-,- 

Inilah yang membuatku tak habis fikir dengan Allahku yang Mahaajaib.Mengapa dia begitu baik kepadaku?  Dia memberiku seorang teman sejati, teman yang ngga pernah ninggalin aku dalam keadaan apapun. Orang pertama yang aku kenal bahkan sebelum aku mengenal dunia. Orang yang rela perutnya kupinjam selama 7 bulan. Aku lahir prematur hehe.

Dia memberiku pelawak. Mahalucu disetiap kebosanan hariku. Pelawak yang tidak pernah minta dibayar disetiap leluconnya.

Dia memberiku tempat paling nyaman didunia. Pelukannya yang selalu bisa menenangkan hati. Tangannya yang lembut yang tak pernah lelah menghapus air mataku, yang belum pernah menyakitiku sekalipun.

Dia memberiku Doraemon yang benar-benar Doraemon. Bukan kartun, bukan khayalan. Allahku memang Mahabaik.

Bersama mama aku tau kalau bahagia itu Sederhana. Se-sederhana seorang mama yang memiliki cinta luar biasa untuk anak-anaknya.

Dengan mama aku merasa telah memiliki segalanya.

Karena mama, aku selalu merasa kalau Allah selalu jadi yang Mahabaik dari setiap cerita hidupku.

I LOVE YOU DORAEMON!♥♥

Rabu, 01 Oktober 2014

Edisi Ngawur-,-

Yah namanya juga cinta. Marah kalau yang kita cintai dibenci. Dan benci kalau yang kita cintai juga dicintai. Eh kalau soal ini gk benci sih, cemburu aja hm.

Jadi giniloh gaesss, dulu tuh banyak yang benci sama hujan, ya sedih pasti. Apa lagi setiap kata-kata yang keluar dari mulut mereka kalau hujan sedang menyapa. "Ih kok hujansih!" "Benci kaliloh hujan gini, jadi gabisa main" what? Ngga bisa main? Kok aku tetep bisa sih? Terus bedanya aku sama kamu apa? Bedanya cuma kamu ngga bisa bersyukur.

Aku pernah marah sama orang yang begitu membenci hujan. Aneh memang. Tapi kalau dia membenci hujan itu berarti sama dengan dia tidak bisa mensyukuri nikmat tuhan, kan?

Dan sekarang sudah berbeda. Pencinta hujan sudah banyak didaerahku, ntah itu cinta beneran, atau cinta monyet, atau cinta fitri, atau antara cinta dan benci-,- Senang kok kalau banyak yang cinta hujan, asal cintanya beneran yaa. Tapi cemburu jugasih. Aaaa cemburu sekali , cemburu dua kali, dan cemburu berkali-kali.
Aneh? Memang! Tapi itulah kenyataannya.

Tapi lebih baik banyak yang menyukai walaupun itu membuat panas hati. Dari pada banyak yang membenci dan membuat sakit dihati.

Oke beralih ke cerita lain.
Dan yang paling membuat aku bahagia itu karna banyak yang bilang "kalau ingat hujan, ingat ranee" itu kata Panca dan Riri.
Terus kalau tiba-tiba hujan, pasti dikelas itu ada aja yang bilang "ran hujannnnnn" terus ntar satu persatu menambahi "teruslah rani lihat kejendela aja" "ran nanti main hujan ayo?" Kalau ini isma yang sering bilang gitu.

Bahagia kali kalau diingat lewat hujan. Hujan itu istimewa, kalau aku hadir bersama hujan berarti aku istimewa? Allhamdulilah.
Datangnya hujan itu selalu membuat bahagia, kalau aku datang bersama hujan dan membuat mereka mengingatku berarti aku membuat mereka bahagia? Allhamdulilah.

Ada satu yang selalu kuingat saat hujan. Sebutanku, setiap orang punya sebutan berbeda-beda untukku. Ada yang menyebutku Manusia hujan, Ratu hujan, Gadis hujan, Perempuan hujan. Tapi diantara semua aku paling suka sebutanku yang "wanita hujan" karna berawal dari sebutan itu jadi banyak yang membuat sebutan lain. Makasih den:))))))))

Aku suka sebutanku. Aku suka tulisanmu tentang hujan yang selalu mengikutkan aku didalamnya tapi kenapa sekarang dihapus? Hehe. Aku juga suka lagu kirimanmu, sampai sekarang kalau lagu itu keputar aku pasti ingat kau. Ya aku berharap juga setiap datang hujan kau bakalan ingat aku, Wanita hujanmu. Udahlah yah den lagian udah berlalu, ini juga tulisan dari pada ngga nulis.

Oke abaikan yang tadi. Ngga ngerti kenapa bisa jadi ngawur gitu-,- udahin ajalahyaa, takutnya makin ngawur.

Salam rani yang lagi ngawur tapi gasuka makan sayur(?)zz-,-

Kamis, 18 September 2014

Balada Seorang Pelupa-_-

Ngga enak jadi rani. Pelupanya itu masyaallah-,- bener-bener ngerugiin diri sendiri.

Yang pertama lupa pass Memo. Memo yg isinya pass fb,twitter, blog, tumblr, ask.fm, instagram, pokoknya semua disitu-,- lebih parahnya semua pass Sosmed yg aku punya beda-beda, yasss-,- Udah sempat dibantu sama beberapa orang untuk mengembalikan ingatan rani kepada pass memo itu. Tapi apa? Memang ranilah seorang pelupa, gemar menempuh luas samudra~~~ halah-,-
Sekarang lagi berusaha mengikhlaskan ajalah sampe ada keajaiban yg buat aku inget akan angka-angka misterius itu. Re: pass memo.

Lupa yang kedua itu bener-bener ngerugiin aku beserta segala pengorbananku(?)
Hari ini aku baru aja kehilangan sosok yang termasuk penting dalam hidupku. Aku lupa dimana pacarku... enggg tapi gapunya pacar sih hehe:$

Oke serius. Aku kehilangan buku catatan Kolegaku:') tadi pagi meriksa lemari buku ngga ada, kalau diinget ke hari kamis yang lalu buku catatan dikumpul terus dikembaliin lagi,setelah itu.... lupanya kambuh-,- nah sesampainya aku disekolah aku langsung nanyain semua cabe-cabean dikelas itu, dan gaada satupun yg meminjam catatanku.
Terus tiba-tiba nirwana juga kehilangan catatannya, eika juga gk mau kalah. Allhamdulilah punya temen hilang(??) eh maksudnya punya temen yg kehilangan catatannya juga. Tapi gk berapa lama eikha bertemu dengan catatannya yg ternyata dipinjam monik temen sebangkunya, dan kali ini gantian nirwana yg gk mau kalah, catatannya juga dipinjam temen sebangkunya.

Rani? Akupun langsung mengintrogasi isma sebagai temen sebangkuku, berharap mempunyai nasib yg sama dengan kedua temenku yg tadi. Tapi apaaaaaa? Isma mala minjam catatan Reni katanya. Terus catatanku siapa yang melarikan?
Ah sial! Kalau aja rani ingat siapa yang minjam kamis lalu, kalau aja rani ngga pelupa;(

Sampe malem inipun, sesosok buku merah pemberian sekolah tercinta belum ditemukan. Udah ngebongkar lemari buku sampe lemari baju, tidak juga bertemu. Oh catatan dimanakah dirimu? Aku membutuhkanmuu-,-

Aku yakinsih ada yg minjam, tapi masalahnya nggak tau siapa-,- Balada seorang pelupa ya gini:')
Syedihkan:'(

Selasa, 16 September 2014

Dikeroyok rindu(?)

Aku dalam kesendirianku. Meringkuk sendiri di dalam rumahku, di ruang yang mengetahui segala macam kegiatanku, kamar.
Yaa aku lebih banyak menghabiskan waktu dikamar. Menulis, membaca, mendengarkan semua musik favoritku, bernyanyi dengan suara seadanya, melihat hujan dari balik jendela, menikmati segelas coffe hangat, mengumpulkan imajinasi, bercerita dengan malam, menghitung-hitung kerinduan, menemukan orang baru sampai mengingat semua orang-orang lama semua kulakukan dikamar ini.

Yah hari ini aku sedang kedatangan tamu, tamu yg selalu datang tidak pakai aturan waktu. Rindu.
Boleh aku menyebutnya tamu tidak tau diri? Dia datang tanpa izin,tapi ketika aku mengizinkannya untuk pergi dia mala betah disini. Benar-benar tidak tau diri.

Rupanya rindu tidak datang sendiri, dia membawa keluarga besar, teman, serta orang-orang terdekatnya. Sebut saja aku ini korban, korban pengeroyokan rindu beserta pasukannya.

Mereka berhasil mengetuk-mengetuk ingatan masa laluku, membuat sakit dibagian hatiku, membuat kebas fikiranku.
Jika bisa, aku ingin melawan rindu. Tapi apa? Mataku telah basah, rindupun semakin terasa.

Aku harus apa? Aku mencoba keluar dari ruangan ini, mencoba keluar dari tempat nyaman ini, berharap rindu mengikutiku dan akan kubawa semua dari mereka pergi meninggalkanku.
Setelah mereka pergi terbang bersama angin lalu akupun segera kembali ke tempat nyamanku lagi.

Ah sial! Tapi rindu tidak juga pergi meninggalkanku. Itu tidak membuatnya meninggalkan tempat ini, tidak membuatnya meninggalkan aku seorang diri, dan membiarkan aku kembali dengan senyumku lagi.

Sepertinya rindu belum puas bermain-main denganku.

Sabtu, 13 September 2014

Teruntuk kamu, yang sudah tidak menjadi harapanku.

Kaki kakiku berlari begitu cepat.
Ada kebebasan yang terasa didalam angin. Aku lihat dunia bukan sebagai kamu lagi.

Kamu sudah mati didalam hati ini, dan tak mungkin bisa hidup kembali. Kamu yang membuat semua rasaku mati, kamu yang membuat aku untuk tidak mengharapkanmu lagi.

Aku sudah bebas. Bebas dari bayangmu, bebas dari segala harapan serta mimpi-mimpi tentang kamu.

Kamu bukan lagi harapanku bersama hujan. Kamu bukan lagi ceritaku bersama malam. Kamu bukan lagi bayanganku bersama hangatnya segelas coffee saat hujan. Kamu juga bukan lagi "kamu" yang ada dalam setiap tulisanku.

Lalu yang ingin aku lakukan kini adalah tertawa didepan wajahmu. Bukan, bukan bermaksud mencemooh pilihanmu. Hanya saja aku ingin menunjukkan kalau aku bisa bahagia tanpa adanya kamu, dihatiku :p

Rabu, 03 September 2014

aaaaaaaaa!!

Akhirnya tulisan ini bisa dipost juga huahhh. Pertama-tama rani mau ngucapin terimakasih banyak sama mama karena udah ngasih kartu yang masih banyak kuotanya. Makasih maa akhirnya anakmu ini bisa ngerjain tugas dan nongolin tulisan ini(?) :')
Kalau ngga karna kartu dari mama ntah harus bersarang berapa lama tulisan ini didraft:| Okelah langsung saja~~~

Pada penasaran ya sama judulnya?:p Iya memang aku sengaja buat judulnya itu doang.
Apalah arti sebuah judul jika yang menarik adalah ceritanya. Sama seperti apalah arti sebuah kehidupan jika kita tidak pandai menikmatinya.

Ngomong-ngomong soal menikmati hidup. Aku punya cara sendiri untuk menikmati hidup, untuk bahagia, untuk setiap tawa yang selalu ada.
Bahagia? Kenapasih masih pada bingung gimana caranya untuk bahagia. Padahal bahagia itu kita yang menciptakannya sendiri. Bahagia itu harus didasari oleh rasa syukur atas apa yang telah kita miliki.

Oke rani mau cerita tentang kebahagiaan rani sehari yang lalu, tepatnya kemarin yang jatuh pada hari selasa._.
Jadi kemarin siang itu pulang sekolah niatnya mau ngerjain tugas Kearsipan, mau cari koran. Pokoknya yang terbayang hari itu tugas tugas dan tugas-,- Jadi aku kerumah panca sama meyrin (oh iya meyrin itu adik aku) naik sepeda, berdua,seperti biasa:|
Terus meyrin aku tinggal disanggarnya panca, aku mau ngejemput isma. Nyampe rumah isma ternyata isma belum apa-apa, rambutnya masih kayak singa :| Akhirnya aku nungguin isma lumayan lama. Dibawah langit yang mendung dengan cuaca yang aduhai aku digangguin sama anak-anak kecil didekat rumah isma, oke semakin merasa kalau aku masih cocok buat lari-larian seperti mereka:| sesekali mata melirik kekaca spion sepeda, hati kecil ini berbisik *masih imut kok* hem.. Ada rasa pengen ikut anak-anak itu lari, aku pengen lari dari kenyataan kalau aku punya tugas sebanyak ini aaaa, aku pengen lari ke Masa depan, aku pengen lari kejogjaaa._.

Oh iya ngomong-ngomong soal jogja jadi teringat waktu perjalanan ngejemput isma. Jadi disimpang 6 itu ada tugu yang sama persis mirip seperti tugu dijogja. Diatas sepeda mesin bercuacakan awan mendung nan aduhai, aku merasa kalo aku ini lagi dijogja, oh jogjaaaaaaaaa:|
Dan yap! Rani berhasil nerobos lampu merah, rani nyebrang dengan santainya, pasang muka tanpa dosa, kuatkan hati, kuatkan iman, dan seketika puluhan mata memandang kearah manusia yang tak sadar akan kesalahannya, disebrang jalan sana ada polisi yang ngelihatnya ngga nyantai. Mungkin ada rasa jengkel yang dirasakan sama polisi tadi, mau ditilang tapi naik sepeda. Jadi tatapan mata yang sinis cocok buat manusia yang sudah menghebohkan beberapa mata sore itu.
Dan jadilah rani artis sesaat:') Seandainya mereka tau apa yang aku rasakan tadi, mungkin mereka akan memaklumi manusia satu ini, manusia yang sudah mulai menghubungkan hal apapun dengan "jogja" sabar rani 6 bulan lagi kok..

Oke kembali kedepan rumah isma, setelah isma selesai bersiap kita langsung meluncur ke Pekan Lama City, dimana tempat panca bersemayam. Sudah jadi apa adikku disanggarnya yaaa hem:'|
Kitapun mendarat dengan sehat walafiat didepan sanggar panca yang disambut heboh dengan panca.

Meyrin? Mana meyrin? Ternyata dia duduk anteng nonton film sama anak dancernya panca huwalah-,-
Ngga butuh waktu lama kami orang memutuskan untuk langsung pergi lagi ketempat mie ayam berada, sesampainya disana kami langsung duduk dan setelah itu isi sendiri-,- ya kalau ditempat mie ayam pasti tau kan mau ngapain?._. Berhubung kami orang adalah pembeli yang sopan dan taat peraturan lalu lintas jadi kami selesai makan mie ayam mangkoknya langsung kami cuci(?) Ngga deng hahah:p niatnya kami langsung mau kewarnetnya panca, mau ngerjain tugas. Tapi ditengah jalan hujan mengguyur kami, aku yang tidak pernah bisa menolak nikmat dan karunia dari Allah Swt yang satu  inipun langsung mengajak mereka main hujan, lalu bagaimana dengan tugas-tugasku? Ah persetan dengan itu semua. Toh masih ada waktu 2 hari lagi untuk menyelesaikannya, tapi kalau kebahagiaan yang didepan mata ini belum tentu dua hari lagi akan datang. Tugas terlupakan, masalah terlupakan, kamupun (memang) udah aku lupakan:p

Seperti hujan-hujan sebelumnya, rani selalu jadi duta besar dalam hal ini, tak ada satu orangpun yang dapat melarangku kalau untuk hal ini. Dari tempat mie ayam lari kesanggar panca untuk nitip hp kami. Setelah itu kami memutuskan untuk tidak memakai alas kaki atau alasan apapun, dengan tujuan menyatu dengan alam (re:batu-batuan) ngga peduli kaki sesakit apapun saat memijak batu-batu ini, tak peduli sedingin apapun cuaca saat ini, yang penting kebahagiaan itu harus dinikmati. Panca mulai menggigil, dia belum terbiasa main hujan. Oke panca aku akan membiasakanmu HAHAHA *ketawa jahat* *petir menyambar-nyambar* *tatapan mata sinis*
Lalu bagaimana dengan isma dan meyrin? Kalau mereka jangan ditanya, mereka sudah terbiasa menemaniku hujan-hujanan. Seperti lagunya Tulus,mereka itu Teman Hujanku(?)

Saat itu kami sedang berada dijembatan rusak, melewati satu kesatuan papan penghubung jalan yang amat membahayakan, dengan keberanian yang masih jauh dari jangkauan aku berjalan diatas papan itu, berharap kenekatanku ini membuahkan hasil yang kuharapkan. Tapi apa? Baru saja bernafas lega panca sudah berkata "ayolah woy kita balek aja, disini gk enak, ayok aku ajak kamu ketempat yang keren" . Apa? Tempat keren? Jadi perjuanganku melewati satu papan jalan kenangan tadi tidak membuahkan tempat yang keren untuk hujan-hujanan? Okelah kita ikutin saja apa kata penduduk asli kampung ini.-. Kita melanjutkan perjalanan ini lagi, ketemu batu-batu lagi, main becek lagi. Sesaat aku merasa lagi ada dalam video clipnya Ariel peterpan "Menghapus jejakmu" didepan kami ada bapak-bapak sedang membawa payung, akupun langsung mengikuti langkah kakinya. Karena merasa ada yang mengikuti, bapak-bapak itupun menolehkan kepalanya kebelakang. Rani juga ikut menoleh kebelakang, dan..... sial! Aku dikejutkan oleh sosok isma:| *maaf ma._.

Dan kami dapat tantangan baru dari panca, menaiki jalan yang berlumpur, itu licin banget-,- ah saat itu aku merasa jadi sibolang. Melewati belakang-belakang rumah penduduk, melewati lubang-lubang semut, melewati banyak kubangan air. Satu yang aku takutkan saat itu, kalau tiba-tiba doi muncul dari kubangam air dan berkata "rani pungut akuuuu" aku harus apa?:|

Lalu mana tempat keren yang dijanjikan panca tadi? Panca hanya membawa aku dan rombongan ke lapangan bola yang saat itu banyak anak kecil sedang main bola sambil main lumpur. Oke tempatnya memang ngga keren, tapi aku akan menyulapnya menjadi keren.
Kita orangpun memutuskan untuk main bola dengan mereka. Panca,rani,isma,meyrin,anggi,indah VS anak laki-laki yg tidak kami ketahui namanya semua.-.
Keajaiban datang, saat itu semuanya jadi keren, panca jadi cowo beneran(?) Sekarang aku tau kapan saat-saat panca jadi cowo seutuhnya. Yang pertama saat mengendarai motor miliknya,dan yang kedua saat bermain bola. Selebihnya dia hanyalah anak gadis pekan lama yang perlu kami lindungi.-. Aku,isma, meyrin melupakan sesuatu hal, kami lupa kalau seharusnya hujan-hujan seperti ini kami berada didalam rumah atau sekedar menoton acara kesukaan kami seperti anak cewe lainnya. Bukan seperti kami saat ini. Tapi kami tidak peduli, yang kami tau saat ini kami adalah pemain bola, bagaimana cara memasukkan bola sebanyak-banyak dengan keadaan pemain yang cewe semua:| tapi itu hanyalah harapan, kenyataannya kami hanya memasukan 2 bola kedalam gawang lawan, kami kalah jauh, tapi kami tidak peduli.Kemenangan bukanlah tujuan utama kami dalam bermain bola ini, tujuan kami hanyalah mencari kebahagiaan disini, ditempat yang seketika menjadi tempat yang paling keren dari toko buku manapun!

Jadi bolehkah aku menjerit untuk hari ini? Untuk semua kebahagiaan yang kami rasakan hari ini? Untuk hujan yang sudah hadir hari ini?
Jika tidak diizinkanpun aku akan tetap menjerit.
Aaaaaaaaaaa! Hari ini semesta keren! Apa aku perlu berucap syukur kepada Allah atas hari ini dengan menjerit juga? Aku rasa tidak, itu nanti urusanku dengan Allah yang selalu menjadi Mahabaik atas semua kisah yang diberi padaku.

Nah jadi udah tau kan kenapa aku buat judulnya itu?:p

Nb : Cerita ini ditulis pada hari dimana habis pulang main hujan langsung kena marah mama dan disuruh masuk kamar, mhehe:|

02-September-2014/Pekan Lama City-Aektapa A.
Salam, Hamba Allah.